Kamis, 13 November 2014

 Shaw tak segan menyanjung Rooney yang akan segera memainkan laga ke-100 untuk timnas Inggris.


Full-back Manchester United, Luke Shaw, tak ragu menyanjung kapten Wazza yang akan segera memainkan laga ke-100 untuk timnas Inggris.

Rooney, yang membuat debutnya untuk Three Lions pada Februari 2003, kini tengah menggenggam 99 caps dan ia berkesempatan masuk daftar centurion saat negaranya menghadapi Slovenia dalam lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2016, akhir pekan ini.

Menanggapi pencapaian Rooney, Shaw berkata: “Apa yang telah ia lakukan sungguh luar biasa, baik itu untuk klub dan negara. Spektakuler,” ujarnya kepada ManUtd.com.

“Ketika Anda melihat pencapaiannya, 100 penampilan untuk Inggris adalah salah satu pencapaian terbesar yang bisa Anda raih. Saya yakin dia dan keluarganya akan bangga dan semua orang di United jelas turut berbangga untuknya.

“Kredit hebat layak dialamatkan kepadanya karena dia pantas mendapatkannya dan mudah-mudahan akan ada banyak [penampilan] lainnya. Dia telah menunjukkan kepada semua pihak mengenai kemampuannya dan apa yang bisa ia lakukan di pertandingan.”

Wayne Rooney Tegaskan Target Personalnya




Wayne Rooney menegaskan tekadnya memberikan gelar juara untuk Timnas Inggris sebelum karir internasionalnya berakhir.
Rooney sendiri akan segera mencatat caps ke-100 bersama Inggris apabila dimainkan saat melawan Slovenia di Wembley akhir minggu ini.
"Bisa mendapatkan 100 caps buat Inggris, tak banyak pemain yang bisa melakukannya dan itu menjadi pencapaian yang luar biasa," kata Rooney, Kamis (13/11).
"Saya akan bangga bisa masuk dalam daftar pemain tersebut dan itu merupakan sesuatu yang saya dan keluarga saya bisa tersanjung karenanya."
"Tapi saya bisa saja duduk dan mengatakan saya memiliki 200 caps dan 100 gol untuk negara saya, tapi yang terpenting adalah bisa memberikan trofi dan itulah yang ingin kami lakukan."
"Karena itulah kami bermain sepakbola, untuk menang. Itulah target kami dan semoga dalam waktu dekat kami bisa meraihnya," tandasnya. (goal.com)

Selasa, 08 Juli 2014

MU Tak Lagi Disponsori Nike Musim 2015/2016


London - Rumor soal Manchester United tak akan lagi disponsori Nike benar adanya. Produsen olahraga asal Amerika Serikat itu memastikan musim 2014/2015 jadi tahun terakhir kerjasamanya dengan 'Setan Merah'.

Sudah 12 tahun lamanya Nike jadi penyokong aparel MU, menggantikan Umbro di 2002, dengan nilai kontrak senilai 24 juta poundsterling per tahunnya. Tahun depan adalah masa akhir kontrak tersebut.

Sempat terdengar kabar bahwa Nike akan memperpanjang kontrak tersebut dengan nilai lebih besar lagi. Tapi nyatanya Nike justru memilih tidak mengambil opsi itu dengan alasan MU meminta terlalu besar untuk kontrak baru mereka.

"Manchester United adalah klub besar dengan fans yang luar biasa. Kami sangat bangga bisa bekerja sama dengan mereka selama 12 tahun terakhir ini dan akan terus melanjutkannya hingga akhir musim 2014/2015," demikian pernyataan resmi Nike seperti dikutip Sky Sports.

"Segala bentuk kerjasama dengan klub atau federasi benar-benar menguntungkan dan para pemegang saham di Nike merasa kontrak baru nantinya tidak akan memberi keuntungan."

"Kami pun ingin mendapatkan kesuksesan di tahun terakhir kerjasama dengan klub ini."

Seteah tak lagi disponsori Nike, MU kabarnya diincar oleh Adidas yang kabarnya siap menggelontorkan dana 60 juta pound per tahun mulai 2015. Tak cuma Adidas, kabarnya produsen lain asal AS Warrior siap mensponsori MU.

Nika sendiri selama bekerja sama dengan MU mengeluarkan dana 303 juta pound dengan keuntungan besar dari penjualan merchandise di seluruh dunia.

Van Gaal Akan Langsung Gabung dengan MU Begitu Piala Dunia Selesai


Getty Images/Dean Mouhtaropoulos
Manchester - Tugas Louis van Gaal bersama tim nasional Belanda akan berakhir begitu Piala Dunia selesai. Setelahnya, dia akan langsung bergabung dengan Manchester United.

Setidaknya, masih ada dua dua laga lagi yang akan dilakoni Belanda di Piala Dunia 2014. Jika menang atas Argentina di babak semifinal, De Oranje dipastikan akan bermain di partai puncak. Jika kalah, Belanda akan melakoni partai perebutan tempat ketiga.

Seperti diberitakan oleh Manchester Evening News, Van Gaal kemungkinan akan bergabung dengan tim barunya itu pada 18 Juli dan langsung terbang ke Los Angeles. Van Gaal akan langsung memimpin 'Setan Merah' pada tur musim panas di Amerika Serikat.

Pada tur tersebut, United akan mengikuti sebuah turnamen yang juga diikuti oleh beberapa klub besar Eropa, salah satunya adalah rival sekota mereka, Manchester City. United akan menghadapi LA Galaxy pada laga pertama mereka 23 Juli mendatang.

Dikabarkan juga bahwa sederet bintang United seperti Wayne Rooney, Juan Mata, David De Gea, dan Shinji Kagawa, akan ikut bersama rombongan klub. Tak ketinggalan dua pemain baru mereka, Luke Shaw dan Ander Herrera.

"Banyak pemain United yang bermain di Piala Dunia akan ikut dalam tur ini, termasuk Wayne Rooney, David De Gea, Shinji Kagawa, dan Juan Mata."

"Selain wajah-wajah familiar lainnya, para pemain baru seperti Ander Herrera dan Luke Shaw juga akan masuk ke dalam rombongan tur untuk melakoni debut mereka bersama Manchester United."

"Daftar akhir skuat yang dibawa tidak akan diumumkan sampai Jumat 18 Juli, ketika tim terbang menuju Amerika Serikat. Beberapa pemain muda juga mungkin akan dibawa," demikian pernyataan klub yang dilansir Manchester Evening News.

The Red Devil Luncurkan Seragam Barunya!


   
Manchester - Manchester United punya seragam baru untuk musim 2014/2015. Tak laga AON yang terpampang di bagian depan jersey The Red Devils karena kini perusahaan otomotif Chevrolet yang menggantikannya.

Peluncuran seragam kandang baru MU dilakukan pada Senin (7/7/2014) ini melalui situs resminya. Identitas utama klub yakni warna merah masih terlihat jelas pada seragam ini.

Perbedaan dibanding jersey musim lalu terlihat jelas pada bagian kerah. Jika sebelumnya kerah ditutupi warna hitam dengan tiga kancing, maka pada jersey musim depan kerah baju Wayne Rooney dkk didominasi warna putih dengan plus garis hitam dan merah tipis.

Di balik bagian belakang kerah terdapat teks "Youth, Courage, Greatness" yang dianggap sebagai representasi nilai-nilai MU sebagai sebuah klub. Sementara di bawahnya terdapat logo Devil berwarna hitam.

Disebutkan kalau seragam baru ini akan dipakai perdana pada 23 Juli mendatang saat The Red Devils berhadapan dengan LA Galaxy dalam rangkaian tur musim panas 2014.

Kerjasama MU dengan Chevrolet diteken pada Februari 2014 lalu dengan nilai yang disebut memecahkan rekor yakni sebesar 53 juta poundsterling. Perusahaan asal Amerika Serikat itu mengikat kontrak berdurasi tujuh tahun.

Berbarengan dengan peluncuran jersey baru tersebut, MU dan Chevrolet juga merilis video promosi. Berdurasi 30 menit, video tersebut bercerita soal perubahan jersey MU dari zaman ke zaman dengan menggambarkan fans MU berjalan dari rumahnya menuju Old Trafford sambil menyanyikan 'Glory-Glory Man United'.

Jumat, 07 Februari 2014

Saya Sudah Lihat Film “The Class of ’92″; Berikut Ulasannya

1
Tidak ada yang merasa aman kencing di tempat latihan karena Scholes akan memukul mereka dengan bola dari beberapa mil jauhnya! The Class of ’92 memperlihatkan hal itu, sebuah gambaran yang jelas tentang bagaimana bintang muda Fergie berhasil di United.
Alan Hansen mungkin tidak melihat hal itu. Hanya dengan berpikir terlebih dahulu sebelum melontarkan komentar yang sangat terkenal “You can’t win anything with kids” (Anda tidak bisa memenangkan apa-apa dengan anak-anak) – mungkin dia tidak akan dihantui dengan keluarnya film yang didedikasikan untuk generasi pemain Manchester United yang membuktikan bahwa dia salah.
Impressive: Mike Dickson enjoyed the film
Selain pundit asal Skotlandia itu, siapa pun yang suka sepak bola harus menikmati ‘The Class of ’92′. Saat premier pada Jumat pagi waktu Inggris, setelah melihat rekaman pernyataan Hansen itu, penonton menyambutnya dengan gemuruh menertwakan Hansen ketika muncul fitur film dokumenter panjang tentang enam lelaki muda yang hidup untuk mewujudkan mimpi mereka. Sampai saat Paul Scholes, David Beckham, Neville bersaudara, Nicky Butt dan Ryan Giggs telah membuat lebih dari 3250 penampilan untuk United dan memenangkan 26 piala. Ini adalah kisah mereka, yang kaya dengan anekdot.
Giggs ternyata menjadi pencerita yang sangat baik, seperti ketika ia memberi gambaran bagaimana Sir Alex Ferguson khawatir tentang beberapa kegiatan malam pemain mudanya. Fergie datang ke rumah Lee Sharpe untuk mencegah mereka keluar malam.
Still going: Ferguson with Ryan Giggs, the last of the class of '92 to keep playing at United
Lalu ada hari di mana Scholes muda dimasukkan ke dalam alat pengering cucian di Old Trafford oleh rekan-rekannya sebagai bagian dari upacara inisiasi. Cerita berhubungan dengan rasa kemanusiaan yang menunjukkan bagaimana ikatan baik di antara mereka meningkatkan keterampilan fenomenal mereka sebagai pemain sepak bola.
Enam dari mereka telah datang bersama-sama untuk membuat film tentang bagaimana semua itu terjadi, dan waktu yang sulit setelah Ferguson pensiun. Pembuatan film ini kadang-kadang menghentikan latihan tim yang dijadikan lokasi syuting – ini ide mereka – mereka bisa bekerja sama dengan baik bersama direksi Gabe dan Benjamin Turner.
Itu adalah sejarah yang luar biasa yang mereka buat dalam bentuk film dan disajikan secara blak-blakan. Di akhir film Gary Neville muncul dengan narasi bahwa tidak akan ada sepak bola modern sekarang yang menyamai situasi enam pemain tersebut, yang datang melalui sistem pembinaan pemain muda  dan sama-sama mencapai kesuksesan.
Rising stars: The prodiges with youth team coach Eric Harrison and Terry Cooke (far right)
Mereka jelas saling menyukai, dan bahkan mengungkapkan diri mereka dengan cara yang jauh melampaui gumaman klise bahwa pemain biasanya merasa berkewajiban untuk membatasi diri pada publik.
Butt tampil sebagai orang penting, tangguh dan jalanan dan banyak dihargai oleh rekan-rekannya. Menawarkan pemandangan langka, Scholes adalah terkesan tak tersentuh oleh ketenaran dan kekayaan, begitu kering, bahwa engkau takut mungkin suatu hari ia menguap ke udara tipis.
Giggs adalah seorang yang fasih dan murah hati, Phil Neville sangat menyenangkan dan saudaranya merupakan seorang pemimpin. Beckham tampaknya sedikit lebih dijaga dari yang lain, meskipun dalam sebuah adegan dari mereka saat mengenang makan malam bersama-sama. Ia bercerita tentang bagaimana ia pernah dibuat untuk melakukan tindakan seksual pada gambar kalender yang dibawa oleh Clayton Blackmore.
Semuanya menampilkan kecerdasan tertentu dan ambisi yang merupakan ciri dari semua atlet yang telah berhasil mencapai puncak profesi mereka. Kenyataan ini juga ditampilkan dalam sebuah wawancara dengan Raphael Burke, juga pelatih tim muda legendaris Eric Harrison yang menggambarkan hal sama, talentwise , ke salah satu dari mereka yang membuat waktu terbesar.
Back together: The players line-up with Sir Alex Ferguson at Gary Neville's testimonial match between Manchester United and Juventus in 2011
Dengan kejujuran mengagumkan dan kurangnya dendam, Burke mengakui bahwa ia tidak memiliki disiplin yang sama dan tidak siap untuk membuat pengorbanan yang sama untuk memenuhi janjinya seperti teman-teman remajanya lakukan. Kehadiran Tony Blair menarik sebuah kesimpulan bahwa film ini bekerja dengan sangat baik karena memiliki esensi dari sepakbola dan persahabatan.
Film ini dimulai dan diakhiri dengan malam memabukkan di Barcelona pada tahun 1999 ketika Treble disegel oleh kemenangan dramatis pada saat injury time melawan Bayern Munich. Giggs, dengan matanya yang lebih lebar dari sebelumnya, menggambarkannya sebagai “perasaan terbaik yang pernah saya miliki di lapangan sepakbola”.
Dan di antara kenangan canda mengalir, bagaimana mereka sengaja akan membuat lecet kursi kulit yang mencolok dari mobil Honda pertama Beckham yang dibelinya sendiri. Dan bagaimana tak seorang pun akan merasa aman saat kencing dengan memperlihatkan punggung mereka di beberapa sudut tempat latihan, karena Scholes pasti akan menemukan kepala mereka sebagai target tendangan bola dari beberapa mil jauhnya.
Six of the best: Beckham, Scholes, Butt, Giggs, Gary Neville and Phil Neville. They recalled how Sir Alex Ferguson came round to Lee Sharpe's house ahead of a players' night out
Mungkin refleksi paling jelas dan lebih serius datang ketika mereka bersaksi bagaimana mereka tidak pernah merasa cemburu terhadap rekan-rekan mereka, tetapi lebih pada menggunakan keberhasilan masing-masing sebagai pendorong pribadi.
Tonggak karir Ferguson begitu sering merujuk pada gol penyama kedudukan di Piala FA yang dicetak oleh Mark Robins pada tahun 1990 yang menyelamatkan Fergie.  Ternyata dua tahun kemudian, ketika kelompok ini membantu United memenangkan Piala FA Junior, adalah saat yang lebih signifikan.
Dia adalah manajer yang brilian, pertemuan dari koleksi luar biasa yang terdiri dari Class of ’92 adalah sepotong keberuntungan dari Ferguson yang paling penting.

Sekilas Tentang RED ARMY


THE RED ARMY merupakan julukan bagi kelompok Hooligans atau Fans Garis Keras Manchester United yang lebih terkenal dengan istilah “Hooligan Firm” . Pada era akhir tahun 70-an dan awal 80-an merupakan masa dimana RED ARMY sangat terkenal dengan segala eksistensinya, hingga mendapatkan predikat sebagai kelompok Hooligans terbesar di negeri Inggris Raya.
Mereka sering kali berkelahi dengan kelompok Hooligans lainnya, terutama dengan rival terberat mereka saat itu ICF (Inter CIty Firm) yang merupakan kelompok Hooligans dari klub West Ham United.

RED ARMY tampil dalam film dokumenter tahun 1985 berjudul ‘Hooligan’ dimana saat itu kelompok Hooligans West Ham United melakukan perjalanan away ke Old Trafford dalam pertandingan Piala FA Putaran ke-6, dan terjadi perkelahian besar antara RED ARMY dengan ICF di sekitar kota Manchester seusai pertandingan.
THE RED ARMY adalah nama yang diberikan kepada away supporters Manchester United selama tahun 1970-an. Yang paling terkenal adalah pada tahun 1974-1975, saat United terdegradasi dari Divisi Utama Liga Inggris dan bermain satu musim di Divisi Kedua. RED ARMY yang selalu menyebabkan kekacauan di seluruh negeri Inggris, dengan mengunjungi stadion di mana mereka akan hadir lebih banyak dari pada Home Fans.

Bersama dengan penggemar Bolton Wanderers saat itu, mereka menusuk penggemar muda Blackpool hingga tewas di belakang The Kop Spion di Bloomfield Road kota Blackpool saat pertandingan Divisi II pada tanggal 24 Agustus 1974, hal ini menyebabkan FA (PSSInya Inggris) mewajibkan seluruh stadion di Inggris untuk memasang pagar tinggi.

Anggota RED ARMY yang paling terkenal saat itu adalah Tony O’Neill , yang memimpin kelompok tersebut pada akhir tahun 1970 hingga sekitar tahun 2001 ketika ia dilarang menginjakkan kaki di seluruh stadion sepakbola di Inggris oleh Pemerintah setempat. O’Neill telah merilis dua buku tentang Hooligan Firm tersebut, yaitu Red Army General pada tahun 2004 dan The Man In Black di tahun 2006 dan kini ia menjadi pimpinan perusahaan Champions Sport Travel penyedia jasa bagi fans United yang ingin menghadiri pertandingan away Manchester United.

Judul dari The Men In Black berasal dari aggota RED ARMY yang dikenal selalu mengenakan pakaian serba hitam saat menonton pertandingan, dengan insiden paling dikenang adalah ketika mereka pergi untuk mendukung United melawan West Ham di Upton Park, saat itu mereka menyergap para Fans West Ham yang mengenakan Balaclava.

Di saat RED ARMY mengunjungi suatu kota maka tempat itu akan berdengung, mereka selalu pergi dalam kelompok besar, mereka melakukan perjalanan dengan kereta api, mobil besar, bus, truk atau apapu pun kendaraan yang dapat mengangkut mereka ketempat tujuan karena semangat besar mereka guna mendukung tim kesayangannya. Bahkan tidak peduli jarak yang jauh, hujan atau cerah, tetap saja mereka ada di sana, berdiri dan tidak berhenti menyanyikan chant-chant selama pertandingan berlangsung.

Selama bertahun-tahun RED ARMY selalu hadir di pertandingan United dengan jumlah yang besar, dan kini dalam era teknologi informasi yang sudah mendunia dengan adanya internet, RED ARMY makin dikenal secara Global. Banyak dari Fans Manchester United di seluruh dunia mendapatkan inspirasi dari mereka dalam mendukung klub kebanggannya terutama dengan chant-chant mereka. Kini semakin banyak Fans United dimanapun mereka berada akan selalu menganggap dirinya sebagai RED ARMY .